selamat datang di rumah sederhana saya. mari bersama berusaha mengumpulkan hikmah yang terserak di antara semesta kehidupan, dalam upaya menyadarkan diri bahwa kita hanyalah manusia.
Posted by SHANDY on 10:37
Labels: ,

1. Gambaran Fenomena Futur

Seseorang mempunyai kecenderungan terhadap sesuatu yang sebenarnya kurang utama. Pada akhirnya ia mulai melepaskan diri dari sesuatu yang hakikatnya lebih patut diutamakan. Sebagai contoh adalah muslim yang berusaha memelihara diri dari terkena najis, namun ia tidak memelihara diri dari ghibah.

Seseorang yang memfokuskan perhatian pada forum perdebatan akal dalam memerangi syubhat (keraguan) dan sangat mengandalkan suatu predikat ilmiah saja melebihi sikap semangat dan itu bergerak dalam dakwah.

Melakukan sesuatu yang mubah (dibolehkan) secara berlebihan dan melewati batas. Ibnu Taimiyah mengatakan, ketika menjawab pertanyaan muridnya, Ibnu Qayyim, bahwa orang-orang yang berdedikasi tinggi tidak melakukan sebuah perkara yang mubah.

Seseorang senantiasa mengalami keragu-raguan dalam tindakannya. Kemudian ia akan mengalami penurunan semangat dan selanjutnya cenderung bermalas-malasan hingga lamban bergerak. Dalam hadist dinyatakan bahwa tidaklah suatu kaum suka memperlambat sampai Allah menjadikannya lambat.

Seseorang merasakan kekasaran dan kesesatan hati. Ruhaninya yang lemah menyebabkan hatinya kesat. Jika kondisi ini dibiarkan terlalu lama, maka ia akan menjadi terbiasa, dan selanjutnya hatinya mati.

Seseorang merasakan segan untuk menjalankan perbuatan baik dan beribadah. Ia akan meremehkan nilai dan praktek ibadah.


2. Faktor Eksternal penyebab Futur

A. Godaan Tribulasi
Tribulasi atau penyiksaan fisik merupakan alat pembersih paling efektif dan penguji paling berhasil. Banyak orang yang hilang dari kegiatan Islamnya akibat mendapat siksaan fisik. Tribulasi akan selalu terjadi dalam setiap kehidupan. Hal ini dapat dilihat pada QS 29:1-3, 10-11, 47:31, 33:22-23’ 3:186.

B. Godaan Keluarga
Hal yang sulit untuk bisa terbebas dari tekanan keluarga, karena kekhawatiran kalau anak-anak mereka mengalami penderitaan. Tak jarang orang tua menganjurkan anaknya untuk menjauhi jalan Islam dengan mendorong melakukan hal-hal maksiat. Ada pula yang mennentang aktivitas anak-anaknya secara terang-terangan. Hal ini dapat dilihat dalam QS 9:24, 19:41-46. Pada zaman Rasulullah SAW, salah seorang yang memiliki kisah serupa dalah Mushab bin Umair yamg mengalami tekanan dari ibunya.

C. Godaan Lingkungan
Seorang muslim yang dibesarkan dalam lingkungan yang mendukung dilaksanaknnya nilai-nilai Islam, namun semasa kuliah atau bekerja di tempat yang memiliki lingkungan didominasi daya tarik jahiliyah, akan mudah terpengaruh. Ia akan mampu bertahan atau sebaliknya justru akan terbawa arus.
Faktor-faktor yag menyebabkan seseorang bisa dikalahkan oleh tekanan lingkungan diantaranya adalah kemungkinan dasar pembinan yang tidak benar, komitmen berIslam yang lebih didorong oleh rasa malu, taklid dan ikut-ikutan dan bukan berdasr pada kesadaran,kepahaman, dan keimanan, dan di lingkungan keduanya ia meninggalkan lingkungan Islami dan teman seperjuangan, lalu bergabung dengan lingkungan jahiliyah serta mendapatkan teman yang buruk akhlaqnya.

D. Godaan Gerakan Destruktif
Gerakan ini selalu muncul dan bekerja keras dalam menyebarkan keraguan. Gerakan destruktif mampu mempesonakan orang yang melihatnya sehingga membutakan mata. Gerakan ini diantaranya ada yang memfokuskan pada bidang aqidah dan mampu menimbulkan citra bahwa dialah yang memiliki kemampuan di bidang ini. Gerakan ini bekerja merusak akal pikiran, memandulkan peran dan meracuni dunia aktivis Islam.

E. Godaan dari Figuritas
Ketokohan menjadi sumber fitnah dan pintu masuk syaitan ke dalm jiwa mereka yang menjadi figur. Hal ini dialami iblis yang kemudian mengalami nasib buruk kelak di akhirat. (QS 7:12).

3. Faktor Internal Penyebab Futur

A. Karakter Tidak Disiplin
Watak ini disebabkan dua kemungkinan, yaitu tidak siap menerima beban-beban tugas struktural dan enggan meleburkan diri dalam bangunan jamaah karena khawatir pendapatnya tidak akan diterima.

B. Cinta Dunia
Sikap seperti ini akan berpengaruh sangat besar dan mendalam. Ia dapat membuat orang berfrustasi dan melemahkan jiwa. Ini menjadi pintu bagi syaitan untuk memasuki jiwa orang-orang beriman. Ketakutan, ancaman dan angan-angan kosong merupakan tipu daya syaitan yang dilakukan terhadap orang yang bersikap seperti ini. Hal ini dapat dilihat dalam QS 4:120, 3:168,175, 48:11, 62:6-8, 29:10-11.

C. Berlebihan Beragama
Seseorang yang tidak meneriam sikap moderat, membebani diri melebihi kemampuannya, dan bersikeras untuk berlebih-lebihan dalam segala hal kelak akan mengalami frustasi kejiwaan dan keimanan. Hadist riwayat Ahmad dan Nasa’I menceritakan binsanya orang-orang yang bersikap berlebihan dalam agama. Sesungguhnya dalam syariat terdapat kewajiban yang tidak dapat ditawar (‘azimah) dan beberapa keringanan (rukhash)

D. Menganggap Ringan
Orang yang menganggap enteng komitmen pada hukum-hukum syariat, mempermudah pelaksanaan hukum Allah SWT dan akan termotivasi untuk melonggarkan sikap pada satu masalah dalam hal yang kecil pertama kali, dan berlanjut pada hal-hal yang besar.

E. Senang Dipuji
Penyakit ini dapat menghancurkan jiwa, menghapus pahala, merusak amal, dan mencelakai diri pelakunya. Orang yang demikian tidak mampu mengenali hakikat diri mereka sendiri. Orang seperti ini harus mendapat teguran keras agar terbangun.

F. Cemburu
Perbedaan kemampuan, produktivitas, prestasi, tingkat sosial-ekonomi dapat menjadikan seseorang menjadi cemburu buta terhadap orang lain. Bahkan bisa berpengaruh terhadap mental, misalnya memaksakan diri melebihi kemampuan atau menjadi pendendam.

G. Terpancing Menggunakan Kekuatan
Penggunaaan senjata atau kekuatan oleh individu dapat berakibat buruk bagi organisasi atau pergerakan. Penggunaaan yang tidak memenuhi kaidah syariat akan menimbulkan hasil yang kontraproduktif.

0 comments:

Search