selamat datang di rumah sederhana saya. mari bersama berusaha mengumpulkan hikmah yang terserak di antara semesta kehidupan, dalam upaya menyadarkan diri bahwa kita hanyalah manusia.
Posted by SHANDY on 17:25
Labels:

Merindukan seseorang, yang pernah berkata kepadaku, "I hope our friendship is like a chocholate. It will be always sweet forever."
Maafkan aku, jika telah mengacaukan segalanya.
Aku lupa, bahwa ada hal - hal yang mungkin lebih baik terkubur selamanya.
Tanpa seorang pun tahu.
Ya, termasuk kau.

T
olong maafkan aku.
Seandainya saja, cokelat itu masih ada...





Selengkapnya...

Posted by SHANDY on 07:45


Oh..ikhwan…Parasmu amat rupawan…Penampilanmu sungguh mempesona dan menawan…Kadang aku bertanya : Allah itu menciptakanmu dari tanah apaan??


Aduh wan…kubilang begitu kok kau malah jumpalitan???Dasar….ikhwan paling ga bisa dikasih sedikit sanjungan…Awas wan..di depan antum ada lubang!!!

Oh ikhwan….Cuma sedikit yang kadang aku sayangkan…Kok kalian ga total sih jaga hati dan pandangan?Iya sih..kalo ketemu akhwat di jalan langsung nunduk dengan sopan…Tapi kalo di dunia maya sebagian kalian malah jadi ikhwan jejadian??


Pas lagi Fb-an…Tiap ada status baru dari akhwat pujaan dan jadi incaran…Komentar satu paket sama jempol ga pernah ketinggalan…Kata-kata sengaja di bikin puitisan..Biar si akhwat ke-GR-an dan selalu terbayang….Haduh….wan..wan….pengen deh kau kulempar ke selokan!!


Oh…akhwat…Parasmu sungguh cantik memikat…Meski seluruh tubuhmu tertutup jilbab dengan amat rapat…Eits…jadi akhwat musti jaim ya jangan sampai narsisnya kumat…Baru dibilang cantik gitu udah mau loncat-loncat!!


Oh akhwat….Gaya bicaramu itu selalu penuh semangat…Selalu punya ide brilian pas lagi rapat…Tapi…kenapa ya wat…Kalo pas di fb gayamu ga beda jauh sama yang non akhwat...Ngasih komentar ke ikhwan kadang suka dibuat-buat…Kadang malah becandaanmu udah kelewat...Hati-hati ya wat…Sekalipun dirimu ga ada niat…Tapi itu bisa bikin hati ikhwan berdebar hebat…Jangan-jangan nanti kena VMJ stadium empat!


Oh ikhwan dan akhwat…Kalian itu memang makhluk aneh yang keramat…Mustinya ditaruh di museum terdekat…Jarang ada lo ditengah generasi muda sekarang yang pada sesat…Tapi beruntunglah kalian yang udah dikasih hidayah dan rahmat…Jadi dambaan dan teladan buat umat…


Oh ikhwan dan akhwat…Kita ini memang bukan gerombolan malaikat…Yang bisa bebas gitu aja dari perbuatan maksiat…Hati-hati…semakin besar iman semakin syaitan itu dendam kesumat…


Ga ada kata menyerah menggoda manusia biar jadi makhluk bejat!So…yang halal bisa dibungkus jadi perbuatan dosa tak terlihat…


Nah…ikhwah fillah yang terhormat…Yuks…saling menjaga hijab dan malu ini dengan kuat…Dimanapun kita berada selalu jadi hamba Allah yang ta’at…Bahkan di dunia maya pun ada Allah yang melihat…Malu dong sama Allah dan malaikat pencatat…Disana bisa menjaga kok disini malah lewat??Mari luruskan niat…Bukan untuk saling mencari simpati baik ikhwan maupun akhwat…Oke wan..oke wat???Kalopun udah ga bisa nahan nafsu syahwat…Yo wes…tafadal segera lapor ke murabbi biar diproses cepat…Daripada nanti stadiumnya tambah parah bikin hati sekarat??????


copy dari pencerahanhati.com
Selengkapnya...

Posted by SHANDY on 04:48


Sejarah Tahun Baru Masehi

Tahun Baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM. Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ketujuh SM. Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, seorang ahli astronomi dari Iskandariyah, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir.


Satu tahun dalam penanggalan baru itu dihitung sebanyak 365 seperempat hari dan Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 45 SM sehingga tahun 46 SM dimulai pada 1 Januari. Caesar juga memerintahkan agar setiap empat tahun, satu hari ditambahkan kepada bulan Februari, yang secara teoritis bisa menghindari penyimpangan dalam kalender baru ini. Tidak lama sebelum Caesar terbunuh di tahun 44 SM, dia mengubah nama bulan Quintilis dengan namanya, yaitu Julius atau Juli. Kemudian, nama bulan Sextilis diganti dengan nama pengganti Julius Caesar, Kaisar Augustus, menjadi bulan Agustus.

Perayaan Tahun Baru
Saat ini, tahun baru 1 Januari telah dijadikan sebagai salah satu hari suci umat Kristen. Namun kenyataannya, tahun baru sudah lama menjadi tradisi sekuler yang menjadikannya sebagai hari libur umum nasional untuk semua warga Dunia.

Pada mulanya perayaan ini dirayakan baik oleh orang Yahudi yang dihitung sejak bulan baru pada akhir September. Selanjutnya menurut kalender Julianus, tahun Romawi dimulai pada tanggal 1 Januari. Paus Gregorius XIII mengubahnya menjadi 1 Januari pada tahun 1582 dan hingga kini seluruh dunia merayakannya pada tanggal tersebut.

Perayaan Tahun Baru Zaman Dulu
Seperti kita ketahu, tradisi perayaan tahun baru di beberapa negara terkait dengan ritual keagamaan atau kepercayaan mereka—yang tentu saja sangat bertentangan dengan Islam. Contohnya di Brazil. Pada tengah malam setiap tanggal 1 Januari, orang-orang Brazil berbondong-bondong menuju pantai dengan pakaian putih bersih. Mereka menaburkan bunga di laut, mengubur mangga, pepaya dan semangka di pasir pantai sebagai tanda penghormatan terhadap sang dewa Lemanja—Dewa laut yang terkenal dalam legenda negara Brazil.

Seperti halnya di Brazil, orang Romawi kuno pun saling memberikan hadiah potongan dahan pohon suci untuk merayakan pergantian tahun. Belakangan, mereka saling memberikan kacang atau koin lapis emas dengan gambar Janus, dewa pintu dan semua permulaan. Menurut sejarah, bulan Januari diambil dari nama dewa bermuka dua (satu muka menghadap ke depan dan yang satu lagi menghadap ke belakang).

Sedangkan menurut kepercayaan orang Jerman, jika mereka makan sisa hidangan pesta perayaan New Year's Eve di tanggal 1 Januari, mereka percaya tidak akan kekurangan pangan selama setahun penuh. Bagi orang kristen yang mayoritas menghuni belahan benua Eropa, tahun baru masehi dikaitkan dengan kelahiran Yesus Kristus atau Isa al-Masih, sehingga agama Kristen sering disebut agama Masehi. Masa sebelum Yesus lahir pun disebut tahun Sebelum Masehi (SM) dan sesudah Yesus lahir disebut tahun Masehi.

Pada tanggal 1 Januari orang-orang Amerika mengunjungi sanak-saudara dan teman-teman atau nonton televisi: Parade Bunga Tournament of Roses sebelum lomba futbol Amerika Rose Bowl dilangsungkan di Kalifornia; atau Orange Bowl di Florida; Cotton Bowl di Texas; atau Sugar Bowl di Lousiana. Di Amerika Serikat, kebanyakan perayaan dilakukan malam sebelum tahun baru, pada tanggal 31 Desember, di mana orang-orang pergi ke pesta atau menonton program televisi dari Times Square di jantung kota New York, di mana banyak orang berkumpul. Pada saat lonceng tengah malam berbunyi, sirene dibunyikan, kembang api diledakkan dan orang-orang menerikkan "Selamat Tahun Baru" dan menyanyikan Auld Lang Syne.

Orang Kristen ikut merayakan Tahun Baru tersebut dan mereka mengadakan puasa khusus serta ekaristi berdasarkan keputusan Konsili Tours pada tahun 567. Pada mulanya setiap negeri mempunyai perayaan Tahun Baru yang berbeda-beda. Di Inggris dirayakan pada tanggal 25 Maret. Di Jerman dirayakan pada hari Natal sedangkan di Perancis dirayakan pada Hari paskah.

Paus Gregorius XIII mengubahnya menjadi 1 Januari pada tahun 1582 dan hingga kini seluruh dunia merayakannya pada tanggal tersebut.




Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:


ِ
عُنَّ سَنَنَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوْا جُحْرَ ضَبٍّ تَبِعْتُمُوهُمْ ، قُلْنَا: يَا رَسُولَ اللهِ، الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى؟ قَالَ: فَمَنْ؟
“Sungguh kalian benar-benar akan mengikuti cara/ jalan orang-orang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Sampai-sampai bila mereka masuk ke liang dhabb (binatang sejenis biawak yang hidup di padang pasir), niscaya kalian akan mengikuti mereka.”

Kami berkata: “Wahai Rasulullah, apakah mereka itu orang-orang Yahudi dan Nashara?”

Beliau menjawab: “Siapa lagi kalau bukan mereka?”

[HR. Al-Bukhari dan Muslim, dari shahabat Abu Sa’id Al-Khudri radhiallahu 'anhu, lihat Al-Lu’lu Wal Marjan, hadits no. 1708]

wallahu a'lam bish shawab.

Selengkapnya...

Search