selamat datang di rumah sederhana saya. mari bersama berusaha mengumpulkan hikmah yang terserak di antara semesta kehidupan, dalam upaya menyadarkan diri bahwa kita hanyalah manusia.
Posted by SHANDY on 04:44


Bulan itu saya benar2 kurang waras sepertinya. Lihat saja, hanya berselang 2 minggu setelah traveling ke Sarangan, saya kembali berangkat. Kali ini saya menuju Pulau Sempu, yang sudah lama membuat saya penasaran akan keindahannya.

Sebenarnya, itu juga bukan kesalahan saya. Namun karena anak2 Sunflower Adventure yang kurang konsisten. Rencana awal keberangkatan ke Sempu adalah pada hari tepat dimana saya pergi ke Sarangan. Namun ada yang bilang rencana itu terpaksa dibatalkan karena banyak yang tidak bisa ikut. Padahal saya sudah mengepak ransel beberapa hari sebelumnya. Dan saya adalah orang yang paling malas jika harus membongkar ransel kembali karena tidak jadi terpakai. Dan jadilah, saya berangkat ke Sarangan sendirian.

Namun, 2 minggu kemudian. Seorang kawan mengabari kalau akhir minggu itu, kami akan berangkat ke Sempu. Tak peduli sapa yang ikut. Rupanya yang jengkel karena penundaan rencana itu bukan hanya saya. Yess!! Hehe..

Aslinya sih saya sendiri kurang begitu semangat untuk traveling lagi bulan itu. Alasan klasik, dana saya sudah hampir habis terpakai untuk pergi ke Sarangan. Namun, hanya beberapa hari menjelang hari H, ada kabar yang membuat saya ingin pergi kemana saja asal meninggalkan kota ini. Benar2 kacau pikiran saya waktu itu.

Masalah baru muncul. Mommy ga setuju kalau saya pergi lagi. Mengingat saya baru 2 minggu lalu pulang dari Sarangan. Alasannya takut saya kecapekan lalu sakit. Beneran deh. Padahal saya sudah mahasiswa juga, tapi kadang masih suka dianggap sebagai anak kecil yang manis. Weleh.. -_-"

Perlu waktu cukup lama juga untuk membujuk Mommy supaya segera merilis surat izin buat saya. Tapi jangan panggil saya Shandy klo gagal merayu beliau. Tepat di masa injury time, izin pun keluarlah. AlhamduliLLah. ^_^

Kami berkumpul di rumah salah seorang teman di daerah Tanggulangin pukul 22.00 WIB. Sengaja kami berangkat malam hari. Tujuannya agar tidak kepanasan di jalan sekaligus juga mengatur agar tiba disana pada pagi hari.

Ternyata yang ikut lumayan banyak juga. Total ada 10 orang yang terbagi dalam 5 motor. Setelah makan, mengecek persiapan, dan berdoa, kami pun berangkat. Perjalanan yang lumayan panjang, maka dari itu harus dipastikan semua sudah makan agar tidak ada yang masuk angin. Total perjalanan selama 6 jam dari Sidoarjo sampai ke Pantai Banyubiru di kecamatan Sumbermanjing Wetan, Malang. Kami sampai disana sekitar pukul 04.30 pagi. Shalat dulu dan istirahat dah...
Setelah menitipkan motor di rumah penduduk, kami sarapan dulu di warung sambil mengisi bekal air. Ini yang tidak boleh sampai terlupakan kalau mau pergi ke Sempu. Air tawar. Karena disana tidak ada air tawar sama sekali. Maka kami membeli air tawar untuk mengisi botol2 plastik kosong yang sudah kami bawa dari rumah. Total ada 30-an botol. Dan satu lagi, air yang dijual disini adalah air mentah. Jadi kalau ada yang tidak tahan minum air mentah, maka siapkan Aqua botolan yang banyak!!

Apakah ada yang bertanya, kenapa tidak membawa air galon saja sih??? Jawabannya nanti. Akan saya tulis di bawah. Lanjutkan saja dulu membacanya. Ok? ^_^

Setelah mengurus perizinan ke kantor BKSDA setempat, kami pun menyewa perahu untuk menyeberang ke pulau Sempu. Perjalanan dengan perahu hanya 15 menit. Namun yang mengesankan adalah air lautnya yang begitu bening berwarna kebiruan. Bahkan sampai dasar laut dan ikan2 yang berenang di dalamnya terlihat.

Kami diturunkan di salah satu pulau. Sebelum meninggalkan kami, bapak tukang perahu bertanya kapan rencananya kami pulang. Dengan demikian beliau dapat menjemput kami kembali. Tidak lupa juga kami mencatat nomor perahu dan nomor ponsel bapak itu.

"Nah, sampai juga akhirnya." saya berkata dalam hati.

Dan seolah tahu apa yang saya pikirkan, seorang teman yang juga pemandu kami berkata, "nah, bagian susahnya baru saja akan dimulai." oh no...

Ternyata benar saja. Perjalanan menyusuri hutan selama 2,5 jam itu lumayan berat. Hanya ada jalan setapak yang dipenuhi lumpur karena hujan semalam. Jadi kami harus berjalan ekstra hati2 sambil berpegangan ke pohon2 di sekitar. Itupun celana dan sepatu sudah tidak karuan warnanya karena berkali2 terpeleset lumpur licin. Nah sekarang, bisakah dibayangkan jika ada yang harus berjalan sambil menggotong galon air? Bisa2 dia jatuh terguling2 dengan galonnya itu.

Dan itu masih ditambah dengan harus menyeberangi parit lumpur dengan meniti kayu kecil, dan di tempat lain harus melewati batangan pohon roboh dengan diameter 1,5 meter. Maka saya rasa tepat jika Sempu disebut pulau surga. Sangat indah, tapi juga sulit dicapai. Hehe...

To be continued...
Selengkapnya...

Search